Sunday 18 September 2016

Kisah menyedihkan Sang gadis

 tetesan hujan mulai berjatuhan, ditambah udara dingin yang menyelimuti tubuh mulai terasa oleh gadis yang sejak sore duduk dibangku itu, sang gadis sesekali melihat kearah jam dinding yang terpanjang ditembok dilihatnya jarum jam pendek mengarah pada angka 9 malam,
"kapan dia akan datang" dalam hatinya dia berbicara, "kapan dia akan datang? dia yang selalu ada disisiku,dia yang selalu ada menemaniku disaat yang lain menjauhi ku, dia yang selalu membuatku ceria disaat hari hari kelamku, kapan dia akan datang?"
tiba-tiba salah satu petugas menghampirinya bertanya apa yang sedang gadis itu tunggu, sang gadis menjawab dia sedang menunggu seseorang yang sangat berharga baginya, namun sang petugas menyuruhnya pulang karna sudah tidak akan ada kereta lagi yang akan melewati stasiun ini.
namun sang gadis tidak ingin pulang dan tetap bertekat untuk menunggunya.
sang petugas pun berbalik dan lekas pergi lalu diam sejenak dan kembali kepada gadis itu
"bagai mana ciri orang yang kau tunggu itu?"
sang gadis menjawab nya dengan sangat semangat dan seperti dilebih-lebihkan karna sanggadis sangat menyukai dan mengagumi orang tersebut
tiba-tiba sang petugas teringat akan seseorang yang terjatuh ke rel saat sedang menunggu kereta dan tergilas, ciri-cirinya sangat mirip dengan apa yang diceritakan sang gadis.
sang petugas bertanya kepada sang gadis apakah dia akan datang?
sang gadis menjawab bahwa dia berjanji akan datang karna dia adalah satu-satunya orang yang membuat hidupnya memiliki sedikit tujuan untuk hidup
lalu sang petugas mengatakan kejadian saat itu,saat pristiwa terjatuhnya orang dan terlindas kereta, setelah mendengar itu muka sanggadis sangat pucat, dia pun lantas pergi entah kemana.
keesokan harinya sang petugas itu sedang bertugas seperti biasa lalu dia melihat gadis kemarin malam yang ia temui sedang diam dipinggir rel seperti menunggu kereta, namun saat kereta semakin mendekat sang gadis menjatuhkan tubuhnya ke tengah rel , sang petugas lantas berlari sambil memberi isyarat menghentikan kereta, namun semua terlambat sanggadis meninggal percis seperti oeang yang ditunggu nya, di hari yang sama dan diwaktu yang sama.